Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Dalam Gereja Katolik, Bab dan ayat dalam Kitab Suci (atau dalam gereja-gereja beraliran Protestan disebut sebagai pasal dan ayat dalam Alkitab) adalah sistem penomoran bagian-bagian dalam Kitab Suci umat Kristiani. Alkitab itu sendiri merupakan kumpulan kitab dari zaman yang berbeda-beda dan kemudian disatukan dalam susunan kanon Alkitab. Semua kitab selain yang sangat singkat dibagi-bagi menjadi sejumlah "bab-bab" (atau "pasal-pasal", biasanya kira-kira sepanjang satu halaman, sejak awal abad ke-13 M. Sejak pertengahan abad ke-16, tiap bab (atau pasal) dibagi lagi atas "ayat-ayat" yang terdiri dari beberapa baris atau kalimat pendek. Kadang kala satu kalimat dibagi atas beberapa ayat seperti Efesus 2:8–9, dan kadang kala terdapat lebih dari satu kalimat dalam satu ayat, seperti Kejadian 1:2. Pembagian bab/pasal dan ayat bukanlah bagian dari teks asli kitab-kitab tersebut, karena itu mereka menjadi bagian parateks (teks yang menyertai) Alkitab.
Pembagian bab/pasal dan ayat dalam Alkitab Ibrani (Tanakh) yang dilakukan oleh umat Yahudi mempunyai perbedaan dibandingkan dengan pembagian oleh umat Kristen pada bagian Perjanjian Lama, namun beberapa kelompok Kristen ada yang memakai pembagian yang dipakai umat Yahudi. Misalnya, dalam tradisi Yahudi, keterangan-keterangan di bagian awal pada banyak Mazmur dianggap sebagai ayat-ayat tersendiri atau bagian dari ayat-ayat selanjutnya, sehingga menjadikannya lebih banyak sejumlah 116 ayat; sedangkan praktik Kristen pada umumnya memperlakukan bagian-bagian tersebut secara tersendiri tanpa diberi nomor. Alkitab bahasa Indonesia versi Terjemahan Baru cenderung mengikuti penomoran Alkitab Ibrani. Beberapa perbedaan pembagian bab/pasal juga terdapat dalam sejumlah bagian, misalnya 1 Tawarikh 5:27–41 di Alkitab Ibrani diberi nomor 1 Tawarikh 6:1-15 di terjemahan Alkitab Kristen.[butuh rujukan]